Jumat, 14 Oktober 2011

KATEKHISMUS : I. HUKUM ALLAH

Diposting oleh debby di 21.18
Terbagi menjadi lima bagian,yaitu:
  1. Titah (Hukum Allah)

  2. Kesaksian Orang Kristen

  3. Sakramen Baptisan Kudus

  4. Sakramen Perjamuan Kudus

I. HUKUM ALLAH


Kalau kita membaca Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,benar-benar diberitahukan bahwa keKudusan Hukum Taurat dalam buku Keluaran dan juga buku nabi-nabi Mazmur yang sering diberitahukan tentang Hukum Taurat Allah.Allah memberitahukan hukum Taurat itu bukan hanya kepada Orang Israel,tetapi juga kepada Orang Kristen yang dibawah langit.

Apa yang terjadi diwaktu Allah memberikan Hukum Taurat itu?
Allah memperlihatkan kuasaNya melalui ciptaanNya . Misalnya datangnya halilintar ,petir, asap supaya manusia takut terhadap perintah tersebut.Allah menuliskan perintah tersebut dengan jarinya ke Loh Batu (Keluaran 31 : 18).dan menyatakan bahwa Firman atau Hukum Taurat itu melindungi ciptaanNya dari dosa dan kematian

Kenapa Allah memberikan Hukum Taurat itu?
Supaya kita tahu apa yang dikehendaki Allah dari kita dan apa yang tidak disukai Allah dari kita ditunjukkan juga kepada kita supaya kita mengenal dosa dan menunutun kita sampai Kristus datang (Galatia 3 : 24)dan sebagai cermin dan aturan yang kita turuti.

Titah ke I

Kita hanya menyembah satu Allah Kita juga dilarang menyembah Allah lain

Artinya kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati ,dengan segenap jiwa , melebihi Allah dari segala harta kakayaan.Maksudnya menyembah Allah lain yaitu mendewakan harta dan kekayaan.


Titah ke II

Perbedaan Titah I dan Titah II

Titah I menekankan bahwa hanya satu Allah, Allah Jahwe.sedangkan Titah II menekanan bagaImana kita menyembah dan memuliakan Allah.Sekarang kita disuruh untuk takut dan mengasihi Allah didalam Roh dan kebenaran.Kita dilarang membuat patung menyerupai apapun untuk disembah atau bertaqwa kepadanya.Menyembah Allah didalam Roh dan kebenaran berarti memuji dan menyembah Allah dengan hati dan jiwa yang tulus,menguduskan hari Minggu dan rajin mengikuti persekutuan serta memuliakan Allah melalui tubuh (Roma 12 ; 1).


Titah ke III

Kita disuruh mengasihi ,takut akan Allah dan memakai namaNya dalam penderitaan,kesusahan atau dalam doa.Kita dilarang memakai nama Allah dengan sia-sia.


Titah ke IV

  1. Kita harus menguduskan hari Minggu.Sebab hari ke-50 (hari pentakosta) Yesus bangkit pada hari Minggu.(Yohanes 20:26, 1 Korintus 6:2,Kisah Para Rasul 20:7)
  2. Menyuruh bekerja sekuat tenaga setiap hari
  3. Allah menyuruh kita mengabarkan bahwa hari Minggu adalah hari Kudus(Wahyu1:10).
  4. Arti menguduskan hari Minggu:
    • Berhenti dalam pekerjaan sehari-hari dan datang keGereja untuk mendengarkan Firman Allah
    • Menghayati Firman Allah dengan perbuatan kasih
      Misalnya:menghibur Orang,mengunjungi Orang sakit,membuat pertolongan (Yohanes 5:1-6,Matius 12:1-8).
  5. Hari-hari yang diKuduskan (Hari Besar)
    • Hari kelahiran (Natal)
    • Hari Kematian ( Jum’at Agung)
    • Hari Kebangkitan ( Paskah)
    • Hari Kenaikan
    • Hari Pentakosta
    • Hari Tahun Baru
  6. Jangan meremehkan Firman
  7. Menjauhkan diri dari persekutuan dan peribadatan tanpa alasan yang jelas.Dan kita harus mengajak Orang supaya ia mengikuti kebaktian.
  8. Dilarang mengejek Orang yang rajin mengikuti kebaktian dan jangan kita mengejek satu sama lain yang ikut kebaktian.
  9. Dilarang mengajak Orang berfoya-foya pada hari Minggu.
  10. Dilarang dengan sengaja bekerja pada hari Minggu.
  11. Dilarang menganggap enteng dan tidak memperdulikan Firman Allah.

Titah ke V

  1. Kita disuruh menghormati Orang Tua.
  2. Kita dilarang menghina dan merendahkan martabat Orang Tua.
    • Menghormati Orang Tua berarti mengasihi serta menuruti mereka dengan ikhlas.
    • Orang Tua adalah Orang yang lebih Tua dari kita.
    • Menyelami jiwa mereka, walaupun pikiran kita sering berbeda dengan kita.
    • Rajin membantu mereka terutama pada masa sakit.
    • Menjaga diri agar prilaku kita menjadi sukacita dan kehormatan bagi mereka ( Amsal 23 : 25).
    • Berusaha meningkatkan wibawanya dan kehormatan bagi Orang Tua (Imamat 19 : 32,Amsal 28:24).
    • Menghomati perintah dan Undang-Undang dan peraturan (Roma 13:1-7, 1 Petrus 2 : 13-15).

Titah ke VI

  1. Kita disuruh untuk bersahabat dan memebantu kehidupan sesama dengan cara mengasihi mereka dan meningkatkan mata pencaharian mereka.
  2. Juga kita disuruh memelihara dan melestarikan lingkungan hidup agar memberikan kenyamanan dengan kedamaian bagi seluruh ciptaan Tuhan.
  3. Kita dilarang membunuh atau menyakiti dan membahayakan hidup sesama manusia.
  4. Cara bersahabat :
    • Bersahabat adalah membantu hidup sesama.
    • Hidup dalam kasih (1 Yohanes 4:10).
    • Rela dan rajin membantu (Galatia 6:2).
    • Selalu bersedia memaafkan Orang lain dan menanggung kesalahan mereka.
      Rela dan rajin membantu yatim piyatu, Orang miskin,dan yang kesepian (Amsal 3:27,Matius 25:40).
Mengapa kita dilarang membunuh?
  • Karena Allah pemilik nyawa manusia.Sehingga hanya Allah-lah yang berhak membunuh.Bukan hanya mengambil nyawa,tetapi juga membenci,dendam,merencanakan pembunuhan.
  • Menyiksa Orang lain baik secara fisik maupun psikis atau merusak mata pencahariannya.Meneror atau menancam, bunuh diri.sebab Orang yang bunuh diri adalah Orang yang melawan Allah.Bila ada Orang yang berniat membunuh,hendaklah kita lapor polisi.Orang yang tidak menjaga kesehatan adalah kesalahan.Karena kesehatan adalah pemberian Tuhan.

Titah ke VII

  1. Jangan engkau berzinah
    • Kita diperintah atau dusuruh menguduskan perkawinan.Hati kita pun harus suci,serta bersikap sopan dalam perbuatan.
    • Berzinah maksudnya fikiran atau nafsu jahat mengingini Orang lain(Matius 5:28).
    • Perkataan-perkataan kotor yang membangkitkan hawa nafsu (Efesus 4:29).
    • Perbuatan-perbuatan sundal dan tercemar(Efesus 5:5).
    • Perkawinan itu harus suci.Karena Allah menetapkan,tidak boleh bercerai.Kecuali karena berzinah dan kematian (Matius 19:8-9).

  • Sikap seorang suami terhadap istri:
    • Berseddia mengerti dan menanggung kelemahan istri.
    • Menegor dengan penuh kasih dan kesabaran.
    • Menghindari hawa nafsu dan kecemburuan.
    • Menghargai martabat dan kedudukan wanita dan tidak merendahkannya(Efesus 5:25,Kolose3:19,Filipi 5:25).
  • Sikap istri terhadap suami:
    • Tunduk kepada suami dan setia.
    • Tulus,sopan,lemah lembut dan penuh kedamaina.
    • Mencukkupkan diri dengan apa yang ada serta rendah hati.
    • Melayani seisi rumah dengan sukacita.
    • Tidak mempengaruhi suami untuk melakukan tindakan yang tidak terpuji(Kolose 3:18-19,Efesus 5:22,1 Petrus 3:1-6).

    Titah ke VIII

    1. Jangan engkau mencuri
      • Kita disuruh membantu sesama manusia,memajukan usaha dan memelihara harta benda sesama manusia.
      • Kita dilarang mencuri uang atau hartanya, mempergunakan tipu daya,menjatuhkan usaha dan niaga sesama manusia.

  • Memajukan usaha sesama manusia dilakukan dengan cara :
    • Membantu mereka dengan mengajarkan tekhnik.
    • Memberikan modal kerja dengan bunga yang layak.

  • Memelihara harta sesama :
    • Membina mereka agar tahu mendayagunakan hartanya.
    • Mencegah segala usaha atau niat jahat yang hendak merusak usaha sesama.



    Titah ke VIII adalah:
    1. Mengambil bunga yang terlalu tinggi.
    2. Mengambil uang atau harta sesama dengan paksa atau tanpa sepengetahuannya.
    3. Mengurangi upah karyawan.
    4. Mengurangi hak bagian Orang lain.
    5. Mengambil keuntungan dengan cara yang tidak halal.
    6. Menggadaikan milik Orang lain.
    7. Mengingkari bahwa ia meminjam uang milik Orang lain.
    8. Menerima suap dan menadah barang curian.
    9. Menipu Orang lain dengan cara menambah hutangnya(Amos 2:7-8).
    10. Memalsukan surat perjanjian.
    11. Meminta komisi terlalu tinggi.
    12. Mengubah batas tanah.
    13. Menguasai milik Orang gila dan milik Orang lemah.
    14. Cara supaya kita dapat terhindar dari kalangan pencuri:
    15. Kita mencukupi diri dengan segala hal.
    16. Rajin bekerja dan hemat.
    17. Membuang iri hati,keserakahan dan pemabukan.
    18. Yakin dan percaya akan pemaliharaan Allah (1 Timotius 6:6-10,Amos 6:6-11,1 Ibrani 13:5).

    Titah ke IX

    Allah menyuruh kita menjaga nama baik,apabila belum nyata dan jelas diketahui kesalahannya.Kita dilarang mendustai,mengkhianati,memfitnah maupun bersaksi palsu serta merendahkan martabat mereka.Tetapi kita harus melindungi sesama manusia Maksudnya:membela sesama terhadap usaha yang ingin menjatuhkan nama baik,menyatakan yang benar.


    Titah ke X

    Kita disuruh membant sesama,memelihara hartanya.Kita disuruh menasehati dan membujuk suami dan isteri,Orang yang bersahabat,bersaudara,bertetangga agar hidup rukun dan damai.Juga kita dilarang menghasut dan memecah belah hubungan suami dan isteri,Orang yang bersahabat,bersaudara,bertetangga.


    Mengingini=niat atau keinginan.

    Mencuri artinya sudah merupaka tindakan, Mengingini berpusat pada hati.Sedangkan mencuri merupakan perbuatan tangan.Keduanya akan mendapatkan Hukuman.menghasut adalah membeberkan kelemahan atau membuka rahasia agar hubungan mereka rusak.


    Ketentuan Allah dalam Dasa Titah
    Pesan yang bisa kita dapat :

    1. Pesan merupakan janji keselamatan dari Allah begi mereka yang taat akan tindakan dan FirmanNya(Yesaya 48 : 18).
    2. Merupakan ancaman Hukuman bagi Orang yang melanggar Titah dan FirmanNYa (Roma 1 : 32).

    Manfaat atau Fungsi Dasa Titah:
    1. Dasa Titah berfungsi sebagai penuntun atau rel agar kita mengetahui jalan yang benar.
    2. Dasa Titah sebagai cermin yang menunjukkan kepada kita kesalahan dan kekurangan.Sehingga kira memperbaiki diri (Roma 3 : 20 , Galatia 3 : 24 ).

    Apakah kita dapat dibenarkan Allah hanya karena melakukan hukum Taurat?
    Tidak.karena kita tidak dapat melakukannya dengan sempurna (Galatia 2:16,Roma 10:4).

    Bolehkan hanya sebagian Dasa Titah dilakukan?
    Tidak.Karena Dasa Titah itu adalah satu kesaTuan yang intisarinya agar kita hidup didalam kasih (Matius 22 : 37 ).Karena itu,menurut Dasa Titah walaupun ia mengabaikan sebagian dari padanya,tetapi ia bersalah terhadap seluruhnya ( Yakobus 2 : 10 ).
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Jumat, 14 Oktober 2011

    KATEKHISMUS : I. HUKUM ALLAH

    Diposting oleh debby di 21.18
    Terbagi menjadi lima bagian,yaitu:
    1. Titah (Hukum Allah)

    2. Kesaksian Orang Kristen

    3. Sakramen Baptisan Kudus

    4. Sakramen Perjamuan Kudus

    I. HUKUM ALLAH


    Kalau kita membaca Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,benar-benar diberitahukan bahwa keKudusan Hukum Taurat dalam buku Keluaran dan juga buku nabi-nabi Mazmur yang sering diberitahukan tentang Hukum Taurat Allah.Allah memberitahukan hukum Taurat itu bukan hanya kepada Orang Israel,tetapi juga kepada Orang Kristen yang dibawah langit.

    Apa yang terjadi diwaktu Allah memberikan Hukum Taurat itu?
    Allah memperlihatkan kuasaNya melalui ciptaanNya . Misalnya datangnya halilintar ,petir, asap supaya manusia takut terhadap perintah tersebut.Allah menuliskan perintah tersebut dengan jarinya ke Loh Batu (Keluaran 31 : 18).dan menyatakan bahwa Firman atau Hukum Taurat itu melindungi ciptaanNya dari dosa dan kematian

    Kenapa Allah memberikan Hukum Taurat itu?
    Supaya kita tahu apa yang dikehendaki Allah dari kita dan apa yang tidak disukai Allah dari kita ditunjukkan juga kepada kita supaya kita mengenal dosa dan menunutun kita sampai Kristus datang (Galatia 3 : 24)dan sebagai cermin dan aturan yang kita turuti.

    Titah ke I

    Kita hanya menyembah satu Allah Kita juga dilarang menyembah Allah lain

    Artinya kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati ,dengan segenap jiwa , melebihi Allah dari segala harta kakayaan.Maksudnya menyembah Allah lain yaitu mendewakan harta dan kekayaan.


    Titah ke II

    Perbedaan Titah I dan Titah II

    Titah I menekankan bahwa hanya satu Allah, Allah Jahwe.sedangkan Titah II menekanan bagaImana kita menyembah dan memuliakan Allah.Sekarang kita disuruh untuk takut dan mengasihi Allah didalam Roh dan kebenaran.Kita dilarang membuat patung menyerupai apapun untuk disembah atau bertaqwa kepadanya.Menyembah Allah didalam Roh dan kebenaran berarti memuji dan menyembah Allah dengan hati dan jiwa yang tulus,menguduskan hari Minggu dan rajin mengikuti persekutuan serta memuliakan Allah melalui tubuh (Roma 12 ; 1).


    Titah ke III

    Kita disuruh mengasihi ,takut akan Allah dan memakai namaNya dalam penderitaan,kesusahan atau dalam doa.Kita dilarang memakai nama Allah dengan sia-sia.


    Titah ke IV

    1. Kita harus menguduskan hari Minggu.Sebab hari ke-50 (hari pentakosta) Yesus bangkit pada hari Minggu.(Yohanes 20:26, 1 Korintus 6:2,Kisah Para Rasul 20:7)
    2. Menyuruh bekerja sekuat tenaga setiap hari
    3. Allah menyuruh kita mengabarkan bahwa hari Minggu adalah hari Kudus(Wahyu1:10).
    4. Arti menguduskan hari Minggu:
      • Berhenti dalam pekerjaan sehari-hari dan datang keGereja untuk mendengarkan Firman Allah
      • Menghayati Firman Allah dengan perbuatan kasih
        Misalnya:menghibur Orang,mengunjungi Orang sakit,membuat pertolongan (Yohanes 5:1-6,Matius 12:1-8).
    5. Hari-hari yang diKuduskan (Hari Besar)
      • Hari kelahiran (Natal)
      • Hari Kematian ( Jum’at Agung)
      • Hari Kebangkitan ( Paskah)
      • Hari Kenaikan
      • Hari Pentakosta
      • Hari Tahun Baru
    6. Jangan meremehkan Firman
    7. Menjauhkan diri dari persekutuan dan peribadatan tanpa alasan yang jelas.Dan kita harus mengajak Orang supaya ia mengikuti kebaktian.
    8. Dilarang mengejek Orang yang rajin mengikuti kebaktian dan jangan kita mengejek satu sama lain yang ikut kebaktian.
    9. Dilarang mengajak Orang berfoya-foya pada hari Minggu.
    10. Dilarang dengan sengaja bekerja pada hari Minggu.
    11. Dilarang menganggap enteng dan tidak memperdulikan Firman Allah.

    Titah ke V

    1. Kita disuruh menghormati Orang Tua.
    2. Kita dilarang menghina dan merendahkan martabat Orang Tua.
      • Menghormati Orang Tua berarti mengasihi serta menuruti mereka dengan ikhlas.
      • Orang Tua adalah Orang yang lebih Tua dari kita.
      • Menyelami jiwa mereka, walaupun pikiran kita sering berbeda dengan kita.
      • Rajin membantu mereka terutama pada masa sakit.
      • Menjaga diri agar prilaku kita menjadi sukacita dan kehormatan bagi mereka ( Amsal 23 : 25).
      • Berusaha meningkatkan wibawanya dan kehormatan bagi Orang Tua (Imamat 19 : 32,Amsal 28:24).
      • Menghomati perintah dan Undang-Undang dan peraturan (Roma 13:1-7, 1 Petrus 2 : 13-15).

    Titah ke VI

    1. Kita disuruh untuk bersahabat dan memebantu kehidupan sesama dengan cara mengasihi mereka dan meningkatkan mata pencaharian mereka.
    2. Juga kita disuruh memelihara dan melestarikan lingkungan hidup agar memberikan kenyamanan dengan kedamaian bagi seluruh ciptaan Tuhan.
    3. Kita dilarang membunuh atau menyakiti dan membahayakan hidup sesama manusia.
    4. Cara bersahabat :
      • Bersahabat adalah membantu hidup sesama.
      • Hidup dalam kasih (1 Yohanes 4:10).
      • Rela dan rajin membantu (Galatia 6:2).
      • Selalu bersedia memaafkan Orang lain dan menanggung kesalahan mereka.
        Rela dan rajin membantu yatim piyatu, Orang miskin,dan yang kesepian (Amsal 3:27,Matius 25:40).
    Mengapa kita dilarang membunuh?
    • Karena Allah pemilik nyawa manusia.Sehingga hanya Allah-lah yang berhak membunuh.Bukan hanya mengambil nyawa,tetapi juga membenci,dendam,merencanakan pembunuhan.
    • Menyiksa Orang lain baik secara fisik maupun psikis atau merusak mata pencahariannya.Meneror atau menancam, bunuh diri.sebab Orang yang bunuh diri adalah Orang yang melawan Allah.Bila ada Orang yang berniat membunuh,hendaklah kita lapor polisi.Orang yang tidak menjaga kesehatan adalah kesalahan.Karena kesehatan adalah pemberian Tuhan.

    Titah ke VII

    1. Jangan engkau berzinah
      • Kita diperintah atau dusuruh menguduskan perkawinan.Hati kita pun harus suci,serta bersikap sopan dalam perbuatan.
      • Berzinah maksudnya fikiran atau nafsu jahat mengingini Orang lain(Matius 5:28).
      • Perkataan-perkataan kotor yang membangkitkan hawa nafsu (Efesus 4:29).
      • Perbuatan-perbuatan sundal dan tercemar(Efesus 5:5).
      • Perkawinan itu harus suci.Karena Allah menetapkan,tidak boleh bercerai.Kecuali karena berzinah dan kematian (Matius 19:8-9).

  • Sikap seorang suami terhadap istri:
    • Berseddia mengerti dan menanggung kelemahan istri.
    • Menegor dengan penuh kasih dan kesabaran.
    • Menghindari hawa nafsu dan kecemburuan.
    • Menghargai martabat dan kedudukan wanita dan tidak merendahkannya(Efesus 5:25,Kolose3:19,Filipi 5:25).
  • Sikap istri terhadap suami:
    • Tunduk kepada suami dan setia.
    • Tulus,sopan,lemah lembut dan penuh kedamaina.
    • Mencukkupkan diri dengan apa yang ada serta rendah hati.
    • Melayani seisi rumah dengan sukacita.
    • Tidak mempengaruhi suami untuk melakukan tindakan yang tidak terpuji(Kolose 3:18-19,Efesus 5:22,1 Petrus 3:1-6).

    Titah ke VIII

    1. Jangan engkau mencuri
      • Kita disuruh membantu sesama manusia,memajukan usaha dan memelihara harta benda sesama manusia.
      • Kita dilarang mencuri uang atau hartanya, mempergunakan tipu daya,menjatuhkan usaha dan niaga sesama manusia.

  • Memajukan usaha sesama manusia dilakukan dengan cara :
    • Membantu mereka dengan mengajarkan tekhnik.
    • Memberikan modal kerja dengan bunga yang layak.

  • Memelihara harta sesama :
    • Membina mereka agar tahu mendayagunakan hartanya.
    • Mencegah segala usaha atau niat jahat yang hendak merusak usaha sesama.



    Titah ke VIII adalah:
    1. Mengambil bunga yang terlalu tinggi.
    2. Mengambil uang atau harta sesama dengan paksa atau tanpa sepengetahuannya.
    3. Mengurangi upah karyawan.
    4. Mengurangi hak bagian Orang lain.
    5. Mengambil keuntungan dengan cara yang tidak halal.
    6. Menggadaikan milik Orang lain.
    7. Mengingkari bahwa ia meminjam uang milik Orang lain.
    8. Menerima suap dan menadah barang curian.
    9. Menipu Orang lain dengan cara menambah hutangnya(Amos 2:7-8).
    10. Memalsukan surat perjanjian.
    11. Meminta komisi terlalu tinggi.
    12. Mengubah batas tanah.
    13. Menguasai milik Orang gila dan milik Orang lemah.
    14. Cara supaya kita dapat terhindar dari kalangan pencuri:
    15. Kita mencukupi diri dengan segala hal.
    16. Rajin bekerja dan hemat.
    17. Membuang iri hati,keserakahan dan pemabukan.
    18. Yakin dan percaya akan pemaliharaan Allah (1 Timotius 6:6-10,Amos 6:6-11,1 Ibrani 13:5).

    Titah ke IX

    Allah menyuruh kita menjaga nama baik,apabila belum nyata dan jelas diketahui kesalahannya.Kita dilarang mendustai,mengkhianati,memfitnah maupun bersaksi palsu serta merendahkan martabat mereka.Tetapi kita harus melindungi sesama manusia Maksudnya:membela sesama terhadap usaha yang ingin menjatuhkan nama baik,menyatakan yang benar.


    Titah ke X

    Kita disuruh membant sesama,memelihara hartanya.Kita disuruh menasehati dan membujuk suami dan isteri,Orang yang bersahabat,bersaudara,bertetangga agar hidup rukun dan damai.Juga kita dilarang menghasut dan memecah belah hubungan suami dan isteri,Orang yang bersahabat,bersaudara,bertetangga.


    Mengingini=niat atau keinginan.

    Mencuri artinya sudah merupaka tindakan, Mengingini berpusat pada hati.Sedangkan mencuri merupakan perbuatan tangan.Keduanya akan mendapatkan Hukuman.menghasut adalah membeberkan kelemahan atau membuka rahasia agar hubungan mereka rusak.


    Ketentuan Allah dalam Dasa Titah
    Pesan yang bisa kita dapat :

    1. Pesan merupakan janji keselamatan dari Allah begi mereka yang taat akan tindakan dan FirmanNya(Yesaya 48 : 18).
    2. Merupakan ancaman Hukuman bagi Orang yang melanggar Titah dan FirmanNYa (Roma 1 : 32).

    Manfaat atau Fungsi Dasa Titah:
    1. Dasa Titah berfungsi sebagai penuntun atau rel agar kita mengetahui jalan yang benar.
    2. Dasa Titah sebagai cermin yang menunjukkan kepada kita kesalahan dan kekurangan.Sehingga kira memperbaiki diri (Roma 3 : 20 , Galatia 3 : 24 ).

    Apakah kita dapat dibenarkan Allah hanya karena melakukan hukum Taurat?
    Tidak.karena kita tidak dapat melakukannya dengan sempurna (Galatia 2:16,Roma 10:4).

    Bolehkan hanya sebagian Dasa Titah dilakukan?
    Tidak.Karena Dasa Titah itu adalah satu kesaTuan yang intisarinya agar kita hidup didalam kasih (Matius 22 : 37 ).Karena itu,menurut Dasa Titah walaupun ia mengabaikan sebagian dari padanya,tetapi ia bersalah terhadap seluruhnya ( Yakobus 2 : 10 ).
  • 0 komentar on "KATEKHISMUS : I. HUKUM ALLAH"

    Posting Komentar

     

    ICE CREAM "DIEM" Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea